Pada
laki-laki normal saat bersetubuh biasanya akan mencapai puncak kepuasan
(orgasme) dengan mengeluarkan air mani. Pengeluaran air mani terjadi pada
umumnya sekitar dua menit setelah zakar dimasukkan ke dalam kemaluan wanita.
Pada umumnya tidak banyak wanita dapat mencapai puncak kepuasan (orgasme) dalam
waktu dua menit itu, maka suami yang
baik harus melatih diri agar sewaktu menyemprotkan air mani pada saat wanita
juga mencapai orgasme. Ada kalanya air mani itu keluar sesaat zakar menyentuh
liang kemaluan. Pengeluaran air mani yang terlalu cepat akan mengecewakan lawan
seksnya.
Pada
orang dewasa pengeluaran air mani terlalu cepat memang sering terjadi terutama
pada pengantin baru . keadaan itu bisa bertambah jelek biala dalam diri si
lelaki timbul perasaan berdosa, takut wanitanya hamil, takut ketularan
penyakit, atau terlalu gugup melakukan persetubuhan.
Faktor
kejiwaaan tersebut dapat berlangsung terus-menerus, sehingga setiap kali
bersetubuh air mani keluar sebelum kedua belah pihak menginginkanya. Selain
faktor kejiwaan, pengeluaran air mani yang terlalu cepat dapat pula disebabkan
oleh berbagai penyakit, misalnya radang kelenjar prostat, penyakit yang
mengenai syaraf kelamin.
Pengobatannya
tergantung pada penyebabnya. Bila disebabkan oleh faktor kejiwaan, perlu
diobati secara psikologis atau pengobatan seksual. Bila disebabkan suatu
penyakit, maka penyakit itu harus diobati.
Melakukan
persetubuhan yang lebih sering akan dapat membantu mengurangi ketegangan jiwa
pihak lelaki. Dapat pula dilakukan persetubuhan sebentar lalu berhenti sebelum
mencapai orgasme, kemudian bersetubuh lagi, berhenti lagi sampai si lelaki
dapat menguasai penyemprotan air mani (
ejakulasi).
Pihak
wanita disuruh merangsang lelaki dengan jalan memegang zakarnya sampai lelaki
mengetahui bahwa ia aka segera mengeluarkan air main, maka pada saat itu lelaki
menyuruh menghentikan rangsangan , lalu setengah menit kemudian mulai lagi
dengan rangsangan itu.
Latihan
itu sebaiknya dimulai dengan rangsangan tangan, setelah berhasil baru si wanita
mengizinkan persetubuhan, tetapi sewaktu si lelaki akan ejakulasi, segera
menyuruh lelaki mengeluarkan zakarnya dan baru mengizinkan ejakulasi pada saat
penghentian persetubuhan yang keempat kali. Dengan latihan demikian secara
perlahan-lahan persetubuhan dapat diatur berlangsung selama 10 menit atau
lebih.
makasih atas infonya
BalasHapusmakasih atas infor masinya
BalasHapus